Saat Dicabuli, Korban Guru Tari Jaranan Diduga Dibuat Tak Sadar
Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Trenggalek menemukan fakta menarik dari kasus pencabulan yang dilakukan tersangka HM (41) terhadap 10 anak di bawah umur.
"Tadi kami sempat komunikasi dengan korban, mereka sangat syok, karena dugaan kekerasan itu dilakukan terhadap korban dalam kondisi tidak sadar apakah terhipnotis atau apa," kata Kepala Dinsos P3A Trenggalek Ratna Sulistyowati, Selasa (17/4/2018).
Masih dari keterangan korban, ketika korban berada di rumah tersangka korban diminta untuk mandi sekitar jam dua dini hari. Selanjutnya pelaku menyuruh korban untuk membuka baju dan ditidurkan.
Namun setelah digali lagi, korban mengaku kejadian itu berlangsung sangat singkat dan mereka tidak merasa mengalami tindakan pencabulan.
"Tapi apa mungkin hanya berlangsung singkat. Setelah kami tanya dia bangun jam berapa, katanya jam empat, berarti kan ada waktu jeda selama dua jam. Kami curiga ini dilakukan dalam kondisi tidak sadar," jelas Ratna.
Diberitakan sebelumnya, anak-anak yang menjadi korban pencabulan guru tari jaranan di Tranggalek mengalami trauma berat. Bahkan anak-anak yang rata-rata berumur 15 tahun itu terlihat ketakutan ketika berhadapan dengan lawan jenis.
"Kami bisa memahami ini karena kasus yang dialami memang cukup berat, makanya sejak pagi tadi kami sudah turun tangan untuk mendampingi mereka. Bahkan saat akan divisum di rumah sakit, korban menolak apabila dokter yang menangani laki-laki," tutup Ratna.
Online BandarQ Terbaik
Bonus Referral Terbesar Seumur Hidup
Link Alternatif :
For Contact :
CALL : +85515370980
FACEBOOK : PELANGI QQ
SKYPE : PELANGIQQ
BBM : D1E0517C
WA : +85515370980
Tidak ada komentar:
Posting Komentar